BANDUNG - FO, remaja berusia 18 tahun yang
dinikahi Bupati Garut, Aceng HM Fikri, hanya empat hari, meminta mantan
suaminya itu meminta maaf.
Pernyataan itu disampaikan FO melalui pendampingnya, Ketua Bidang Advokasi Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Garut, Nitta K Wijaya.
“Dia (FO) mengatakan permohonan maaf dari Aceng bukanlah hal yang sulit bila Aceng berbesar hati,” tutur Nitta, Senin (3/12/2012).
Hingga kini, FO maupun keluarga, masih membuka pintu maaf kepada Aceng. Permintaan maaf dinilai bisa meluruskan permasalahan yang sudah terlanjur diketahui publik.
“Minta maaf perlu dilakukan karena ini kan sudah jadi konsumsi publik,” terang Nitta.
Kondisi FO sendiri saat ini berangsur membaik, meski sesekali masih melamun. Perceraian itu membuat FO syok. Betapa tidak, dengan perceraian itu, FO menyandang status janda di usia yang masih belia. Selain itu, kasus ini membuat dia malu untuk berinteraksi dengan teman-teman dan para tetangga.
Nitta menandaskan, pihaknya akan terus mendampingi FO agar bisa keluar dari permasalan ini. “Kami coba terus mendampinginya. Dia (FO) selalu berharap niatan baik bupati,” tambahnya.
(ton)
Pernyataan itu disampaikan FO melalui pendampingnya, Ketua Bidang Advokasi Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Garut, Nitta K Wijaya.
“Dia (FO) mengatakan permohonan maaf dari Aceng bukanlah hal yang sulit bila Aceng berbesar hati,” tutur Nitta, Senin (3/12/2012).
Hingga kini, FO maupun keluarga, masih membuka pintu maaf kepada Aceng. Permintaan maaf dinilai bisa meluruskan permasalahan yang sudah terlanjur diketahui publik.
“Minta maaf perlu dilakukan karena ini kan sudah jadi konsumsi publik,” terang Nitta.
Kondisi FO sendiri saat ini berangsur membaik, meski sesekali masih melamun. Perceraian itu membuat FO syok. Betapa tidak, dengan perceraian itu, FO menyandang status janda di usia yang masih belia. Selain itu, kasus ini membuat dia malu untuk berinteraksi dengan teman-teman dan para tetangga.
Nitta menandaskan, pihaknya akan terus mendampingi FO agar bisa keluar dari permasalan ini. “Kami coba terus mendampinginya. Dia (FO) selalu berharap niatan baik bupati,” tambahnya.
(ton)
OPINI : Pejabat seperti itu seharusnya langsung dilengserkan saja dari jabatannya itu, seorang pemimpin tak sepantasnya melakukan hal seperi itu, sama saja itu mencontohkan ke masyarakat hal yang tidak baik. Apalagi dia membawa-bawa nama agama, sungguh memalukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar